Minggu, 02 Februari 2020

RUANG LINGKUP JURNALISTIK

Ruang lingkup jurnalistik atau lahan jurnalistik adalah bidang kerja jurnalistik, mulai dari sumber karya jurnalistik, berita sampai pada penjelasan masalah hangat. Ruang lingkup jurnalistik ini dapar berlaku baik untuk jurnalistik cetak maupun elektronik, termasuk di dalam  jurnalistik penyiaran radio dan televisi

Sumber informasi karya jurnalistik adalah peristiwa dan atau pendapat yang mengandung nilai berita, masalah hangat dan masalah   hal yang unik,yang ada di dalam masyarakat. Sumber karya jurnalistik ini biasanya hanya di sebut peristiwa fakta dan atau pendapat.

Berita yang terkandung dalam ruang lingkup jurnalistik ini dapat dipilah menjadi dua bentuk besar,yakni berita terkini dan berita berkala. Dari masing-masing jenis berita itu kemudian akan diberikan penjelasan tentang karakter dan teknik penulisannya. Dengan demikian ruang lingkup ilmu jurnalistik meliputi ; 

1.   Konsep dasar Jurnalistik yang meliputi definisi konsep,fungsi dan historisitas jurnalistik.

2.   Ragam dan karakter jurnalistik yang berisikan bentuk jurnalistik secara aplikasi yang disesuaikan dengan media dan tren jurnalistik


3.   Profesi jurnalis dan kelembangaannya

4.   Jurnalistik aplikasi yang berisikan sumber karya jurnalistik, bahasa, teknik jurnalistik dan ragam karya jurnalistik


5. Spirit moralitas aktivitas jurnalistik yang tercermin dalam etika jurnalistik.

Sementara itu, Palapah dan Syamsudin membagi ruang lingkup jurnalistik ke dalam dua bagian, yaitu : news dan views (Diktat “Dasar-dasar Jurnalistik”).

News didefinisikan sebagai bentuk tulisan nonfiksi berdasarkan sebuah peristiwa faktual (terjadi apa adanya) dan aktual (kejadian yang tebaru); laporan mengenai fakta-fakta aktual, menarik perhatian, dinilai penting, dan dianggap luar biasa. News sendiri arti harfiahnya penting atau baru.
Jika disingkat, NEWS adalah North, East, West,  dan South.  Itu menunjukkan bahwa news merupakan berita dari segala arah seluruh dunia. Berupa memuat mengenai pertanyaan dari  what  (apa yang terjadi), who (siapa saja yang terlibat dalam berita tersebut), when (kapan kejadiannya), where (di mana lokasi kejadian tersebut), why (kenapa bisa terjadi), dan how (bagaimana urutan kejadiannya). Atau biasa disingkat dengan 5 W + 1 H.

Ada beberapa hal hingga sesuatu itu disebut berita.  Berita harus mencakup nilai-nilai sebagai berikut :
1. Objektif (sesuai dengan fakta dan tidak memihak)
2. Aktual (peristiwa yang baru    terjadi atau tidak basi)
3. Luar biasa (aneh, tidak normal, di luar kebiasaan umum)
4. Penting (punya pengaruh atau berdampak terhadap kepentingan orang banyak)
5. Jarak (semakin dekat kejadian, dianggap semakin penting bagi khalayak di tempat tersebut)

News dapat dibagi menjadi menjadi dua bagian besar, yaitu :
1. Stainght news biasanya merupakan berita yang paling pendek, tapi tetap padat dan  menjawab pertayaan 5 W + 1H. Berita yang dianggap sangat penting biasanya disebut dengan istilah Stop Press. Jika berita tersebut ditayangkan di media televisi dan radio disebut dengan  breaking news , karena disiarkan di sela-sela acara lain.

Stainght news terdiri dari :
a. Matter of fact news
b. Interpretative report
c. Reportage


2. Feature news, yang terdiri dari :
a. Human interest features
b. Historical features
c. Biographical and persomality features
d. Travel features
e. Scientifict features

Views atau pandangan adalah suatu pendapat dari orang yang bersangkutan mengenai suatu masalah atau peristiwa. Pandangan tersebut biasanya disampaikan oleh orang yang ahli  dan menguasai masalah tersebut. Orang tersebut merupakan orang yang dianggap kredibel dan dipercaya untuk membahas masalah atau peristiwa yang akan menjadi berita.

Dalam karya tulis, views bisa berbentuk tajuk rencana, artikel, opini, surat pembaca, esai, dan lain-lain. 

Views  dapat dibagi kedalam beberapa bagian yaitu :
1. Editorial
2. Special article
3. Colomum
4. Feature article


Selasa, 07 Januari 2020

Pembangunan Lobby Universitas Sahid Jakarta

                                            

Pembangunan Lobby yang terletak di lantai satu Universitas Sahid Jakarta terlihat hampir rampung. Saat ini Universitas Sahid masih sedang merenovasi gedung dengan perlahan dan lobby ini sendiri sudah berjalan cukup lama dalam pembangunannya. 

Lobby di lantai satu yang sebelumnya hanya sedikit ruang, sekarang menjadi luas dan lebih banyak nilai fungsionalnya. Mulai dari aula terbuka yang bisa dijadikan alternatif setelah aula yang ada di lantai 8, tempat istirahat mahasiswa di bangku yang disediakan, dan lainnya.


                                       

"Jadi lebih luas, bagus, tempat buat mahasiswa berkumpul, lebih nyaman, memberi fasilitas yang memadai untuk aktivitas mahasiswa, intinya sih renovasi ini untuk kebaikan dan kenyamanan bersama, terutama mahasiswa" ujar Ibu Hayu, salah satu Dosen di Universitas Sahid Jakarta.

Selain dosen adapun tanggapan dari salah satu mahasiswi, Dhelana,  tentang pembangunan lobby, "Bagus sudah direnovasi, rapi, ya walaupun belum terlihat rapi nya, nanti setelah jadi akan lebih tertata dan terlihat bagus. Bisa buat tempat duduk-duduk juga, sebelumnya kan lebih sering nya di kantin atau di perpustakaan, sekarang bisa jadi duduk-duduk di lobby karena tempatnya lebih luas".

Harapan kedepannya untuk lobby di lantai satu, bisa membuat semua penghuni kampus nyaman dan bisa menarik perhatian dari pendatang baru di Universitas Sahid Jakarta.

Kisah Firdan Ajak Teman Tuli Kerja di Bakso Rusuk, Sempat Salah Paham dengan Pembeli



Baru sekitar satu bulan, Muhammad Firdan (25) membangun usaha tempat makan bernama Bakso Rusuk Teman Tuli di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur. Sesuai dengan namanya, ia turut mengikutsertakan dua karyawan penyandang tuna rungu di bisnis kulinernya itu. Anak muda itu ingin membuktikan bahwa semua orang yang mengalami keterbatasan fisik berhak mendapatkan pekerjaan. Percik semangat Firdan itu juga terinspirasi oleh sosok pendiri Kopi Tuli (Koptul) yang mempekerjakan sejumlah karyawan tuli. Awalnya, Firdan sebenarnya ingin membangun usaha toko kopi layaknya Kopi Tuli. Namun, dananya belum mencukupi untuk membangun usaha itu sehingga ia beralih membuka usaha tempat makan bakso. "Pengalaman sebelumnya keluarga pernah jual bakso rusuk, saya combine usaha bakso rusuk dengan mengajak teman-teman tuli," ungkapnya pada Rabu (4/12/2019).








Ia kemudian menawarkan lowongan pekerjaan sebagai karyawan usahanya di komunitas tuli Nyatanya, tak sedikit dari teman-teman tuli yang membutuhkan pekerjaan. "Awal menggaet karyawan tuli dari komunitas. Saya ajarin yang mau bekerja. Mereka rata-rata memang butuh pekerjaan," terangnya. Dari komunitas itu, Firdan mendapatkan dua karyawan tuli yang masih muda.

Pada tahap awal bekerja, mereka berdua masih diajarkan dalam menyajikan menu. Nantinya, mereka akan diajarkan bagaimana mengolah sendiri bakso rusuk. "Saya ingin mengenalkan ke mereka secara bertahap dan pelan-pelan.

" Dalam usahanya ini, Firdan mengedepankan usaha dengan pelayanan yang berbeda ketimbang tempat makan bakso pada umumnya. Di setiap meja terdapat sebuah petunjuk alfabet mengenai bahasa isyarat.

Pria lulusan S1 Universitas Bina Nusantara jurusan Manajemen Perhotelan tersebut ingin sekaligus memberikan sedikit wawasan terkait bahasa isyarat kepada pengunjung. Petunjuk itu sebagai edukasi awal kala berinteraksi dengan teman-teman tuli. Sebab, Di Bakso Teman Tuli, pengunjung tak hanya sekadar membeli tetapi turut menyadari keberadaan teman-teman tuli.

"Saya ingin mengenalkan kepada konsumen bahwa di sini pun ada edukasinya," tuturnya. Firdan mengatakan daging bakso berasal dari rusuk sapi. Sempat terjadi kesalahpahaman antara karyawan tuli dan pembeli saat memesan makanan. Firdan mengatakan saat itu karyawan tuli salah membawakan pesanan yang diminta oleh pembeli. Pembeli itu menginginkan menu bakso dan rusuk digabung.

Akhirnya saya jelaskan kepada ibu itu dan memberikan pengertian. Pembeli itu maklum," terangnya. Ke depannya, tak hanya usaha ini saja Firdan mempekerjakan karyawan tuli. Ia ingin mengepakkan sayap bisnis kuliner lainnya dengan mengikutsertakan mereka. "Semua orang berhak bekerja, enggak menutup kemungkinan orang dengan keterbatasan itu juga bisa bekerja,"